Senin, 27 Agustus 2018



Pentingnya Menerapkan Literasi Sejak Usia Dini

            Literasi menurut bahasa dapat diartikan sebagai melek huruf, kemampuan baca tulis, kemelekwancanaan atau kecapakan dalam membaca dan menulis. Menurut Baynham (1995:9), literasi berdasarkan konteks penggunaanya yaitu bahwa literasi merupakan integrasi keterampilan menyimak, berbicara, menulis, membaca dan berpikir kritis. Striping (1992), mengartikan literasi didasarkan pada kosep dasar literasi sebagai kemelekwacanaan, sehingga ruang lingkup literasi itu berkisar pada segala upaya yang dilakukan dalam memahami dan menguasai informasi. Sedangkan arti budaya literasi sendiri yaitu budaya untuk membiasakan diri membaca dan menulis.
Budaya literasi di Indonesia masih sangat rendah sehingga menjadi persoalan yang sangat menarik untuk di perbincangkan pada saat ini. Pada era saat ini buku bukanlah menjadi prioritas utama lagi di kalangan masyarakat. Hal tersebut terjadi karena para remaja atau masyarakat telah tertelan oleh arus globalisasi, mereka lebih suka bergelut di media sosial/browsing di internet untuk mencari hiburan semata dan sekarang pun banyak masyarakat yang lebih mudah menyerap permasalahan melalui mendengar. Ada pepatah yang mengungkapkan bahwa “buku adalah jendela dunia”. Apakah pepatah  tersebut masih berlaku di era saat ini yang tekonologi semakin maju dengan pesat dan masyarakat pun sudah tertelan pada era saat ini?
            Sebagian besar masyarakat di Indonesia, belum menyadari begitu pentingnya tentang arti budaya literasi. Hal inilah yang menyebabkan rendahnya minat membaca dan menulis masyarakan di Indonesia sangat rendah. Literasi tidak hanya untuk kalangan masyarakat yang sekolah di SD, SMP, SMA/SMK dan perguruan tinggi saja tetapi juga untuk seluruh kalangan masyarakat. Dinegara-negara maju, siswa-siswa di wajibkan untuk membaca buku. Sedangkan di Indonesia sendiri belum ada kewajiban tentang siswa-siswi membaca buku.
 Kebiasaan individu masyarakat di Indonesia juga sangat rendah untuk melakukan literasi. Kita bisa lihat dari orang yang sedang menempuh pendidikan dasar, menengah maupun tinggi saja masih malas untuk membuka lembaran-lembaran buku. Padahal kebiasaan individu itu sangat penting untuk meningkatkan budaya literasi. Kebiasaan itu dapat kita mulai sejak dini, karena minat budaya literasi itu sama saja dengan makan sayur. Membiasakan literasi lebih baik di lakukan sejak anak berumur 6-12 tahun karena pada masa tersebut tingkat daya serap anak sangat tinggi dan cepat. Literasi pun harus di tanamkan sejak dini karena usia 6-12 tahun adalah dimana pendidikan awal di tanamkan pada diri anak.
Membiasakan literasi pada usia dini itu bukanlah perkara yang mudah, tetapi sebagai orang tua sudah menjadi sebuah keseharusan untuk menanamkan literasi sejak dini karena untuk membangun generasi bangsa yang berkualitas untuk kedepannya. Dalam hal menananmkan kebiasaan untuk literasi dapat di dukung melalui faktor internal dan eksternal.
Faktor internal tersebut berasal dari dirinya sendiri. Fator internal meliputi usia, kemampuan membaca dan sikap. Usia termasuk faktor internal dalam membiasakan literasi karena jika dari sejak dini dibiasakan literasi maka akan lebih mudah untuk  anak tersebut menyukai literasi. Beda dengan orang yang membiasakan literasi saat mereka sudah menginjak usia dewasa. Jika membiasakan pada saat usia dewasa itu akan lebih sulit membuat anak menyukai literasi, karena mereka lebih suka menggunakan internet.
Sedangkan faktor internal berasal dari luar individu, yang mempengaruhi faktor internal tersebut yaitu keluarga, lingkungan masyarkat/ sekolah. Di dalam faktor internal yang sangat berpengaruh yaitu keluarga karena keluaraga merupakan pendidikan awal pembentukan karakter anak.
Kebiasaan tersebutlah yang dapat menjadi kunci untuk meningkatkan minat baca anak,. Jadi jika anak sudah dibiasakan untuk membaca sejak dini akan menjadi mengakar pada diri anak. Jika kebiasaan tersebut sudah mengakar pada diri anak akan banyak sekali manfaat yang didapatkan seperti terbentuknya pengetahuan yang luas sehingga cara berfikir akan lebih menyeluruh dan tidak gampang menyerah dan akan lebih mudah dalam menemukan solusi.
Kesimpulanya dengan gerakan literasi yang dibiasakan sejak usia dini sangat baik karena dapat menciptakan generasi penerus bangsa yang unggul dan meningkatkan minat baca masyarakat Indonesia. Dalam mewujudkan kebiasaan membaca yang tentunya membutuhkan  peran aktif dari orang tua.

1 komentar:

  1. The World Casino - Karang Pintar
    Karang Pintar is one of the 인카지노 most amazing 메리트카지노 casinos in the city, in Karang Pintar. The hotel is famous for its beautiful Lake of Dreams scenery kadangpintar and the

    BalasHapus