Pentingnya
Menerapkan Literasi Sejak Usia Dini
Literasi menurut bahasa dapat
diartikan sebagai melek huruf, kemampuan baca tulis, kemelekwancanaan atau
kecapakan dalam membaca dan menulis. Menurut Baynham (1995:9), literasi
berdasarkan konteks penggunaanya yaitu bahwa literasi merupakan integrasi keterampilan
menyimak, berbicara, menulis, membaca dan berpikir kritis. Striping (1992),
mengartikan literasi didasarkan pada kosep dasar literasi sebagai
kemelekwacanaan, sehingga ruang lingkup literasi itu berkisar pada segala upaya
yang dilakukan dalam memahami dan menguasai informasi. Sedangkan arti budaya
literasi sendiri yaitu budaya untuk membiasakan diri membaca dan menulis.
Budaya literasi di Indonesia masih sangat rendah sehingga menjadi persoalan
yang sangat menarik untuk di perbincangkan pada saat ini. Pada era saat ini
buku bukanlah menjadi prioritas utama lagi di kalangan masyarakat. Hal tersebut
terjadi karena para remaja atau masyarakat telah tertelan oleh arus globalisasi,
mereka lebih suka bergelut di media sosial/browsing di internet untuk mencari
hiburan semata dan sekarang pun banyak masyarakat yang lebih mudah menyerap permasalahan
melalui mendengar. Ada pepatah yang mengungkapkan bahwa “buku adalah jendela
dunia”. Apakah pepatah tersebut masih
berlaku di era saat ini yang tekonologi semakin maju dengan pesat dan
masyarakat pun sudah tertelan pada era saat ini?
Sebagian besar masyarakat di
Indonesia, belum menyadari begitu pentingnya tentang arti budaya literasi. Hal
inilah yang menyebabkan rendahnya minat membaca dan menulis masyarakan di
Indonesia sangat rendah. Literasi tidak hanya untuk kalangan masyarakat yang
sekolah di SD, SMP, SMA/SMK dan perguruan tinggi saja tetapi juga untuk seluruh
kalangan masyarakat. Dinegara-negara maju, siswa-siswa di wajibkan untuk
membaca buku. Sedangkan di Indonesia sendiri belum ada kewajiban tentang
siswa-siswi membaca buku.
Kebiasaan individu masyarakat di
Indonesia juga sangat rendah untuk melakukan literasi. Kita bisa lihat dari
orang yang sedang menempuh pendidikan dasar, menengah maupun tinggi saja masih
malas untuk membuka lembaran-lembaran buku. Padahal kebiasaan individu itu
sangat penting untuk meningkatkan budaya literasi. Kebiasaan itu dapat kita
mulai sejak dini, karena minat budaya literasi itu sama saja dengan makan
sayur. Membiasakan literasi lebih baik di lakukan sejak anak berumur 6-12 tahun
karena pada masa tersebut tingkat daya serap anak sangat tinggi dan cepat.
Literasi pun harus di tanamkan sejak dini karena usia 6-12 tahun adalah dimana
pendidikan awal di tanamkan pada diri anak.
Membiasakan literasi pada usia dini itu bukanlah perkara yang mudah, tetapi
sebagai orang tua sudah menjadi sebuah keseharusan untuk menanamkan literasi
sejak dini karena untuk membangun generasi bangsa yang berkualitas untuk
kedepannya. Dalam hal menananmkan kebiasaan untuk literasi dapat di dukung
melalui faktor internal dan eksternal.
Faktor internal tersebut berasal dari dirinya sendiri. Fator internal
meliputi usia, kemampuan membaca dan sikap. Usia termasuk faktor internal dalam
membiasakan literasi karena jika dari sejak dini dibiasakan literasi maka akan
lebih mudah untuk anak tersebut menyukai
literasi. Beda dengan orang yang membiasakan literasi saat mereka sudah
menginjak usia dewasa. Jika membiasakan pada saat usia dewasa itu akan lebih
sulit membuat anak menyukai literasi, karena mereka lebih suka menggunakan
internet.
Sedangkan faktor internal berasal dari luar individu, yang mempengaruhi
faktor internal tersebut yaitu keluarga, lingkungan masyarkat/ sekolah. Di
dalam faktor internal yang sangat berpengaruh yaitu keluarga karena keluaraga
merupakan pendidikan awal pembentukan karakter anak.
Kebiasaan tersebutlah yang dapat menjadi kunci untuk meningkatkan minat
baca anak,. Jadi jika anak sudah dibiasakan untuk membaca sejak dini akan
menjadi mengakar pada diri anak. Jika kebiasaan tersebut sudah mengakar pada
diri anak akan banyak sekali manfaat yang didapatkan seperti terbentuknya
pengetahuan yang luas sehingga cara berfikir akan lebih menyeluruh dan tidak
gampang menyerah dan akan lebih mudah dalam menemukan solusi.
Kesimpulanya dengan gerakan literasi yang dibiasakan sejak usia dini sangat
baik karena dapat menciptakan generasi penerus bangsa yang unggul dan
meningkatkan minat baca masyarakat Indonesia. Dalam mewujudkan kebiasaan
membaca yang tentunya membutuhkan peran
aktif dari orang tua.
The World Casino - Karang Pintar
BalasHapusKarang Pintar is one of the 인카지노 most amazing 메리트카지노 casinos in the city, in Karang Pintar. The hotel is famous for its beautiful Lake of Dreams scenery kadangpintar and the